hati yang lembut dalam jiwa yang tegar

by : usman

sebuah kesungguhan


Penulis : Erwin Arianto

KotaSantri.com : Selesai berlibur dari kampung, saya harus kembali ke Jakarta. Mengingat jalan tol yang juga padat, saya menyusuri jalan lama. Terasa mengantuk, saya singgah sebentar di sebuah restoran. Begitu memesan makanan, seorang anak lelaki berusia lebih kurang 12 tahun muncul di hadapan.“Abang mau beli kue?” katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kue jajanannya.“Tidak, dik. Abang sudah pesan makanan,” jawab saya ringkas.

Dia berlalu.

Begitu pesanan tiba, saya langsung menikmatinya. Lebih kurang 20 menit kemudian, saya melihat anak tadi menghampiri pelanggan lain, sepasang suami istri. Mereka juga menolak, dia berlalu begitu saja.

“Abang sudah makan, tak mau beli kue saya?” tanyanya tenang ketika menghampiri meja saya.

“Abang baru selesai makan, dik. Masih kenyang nih,” kata saya sambil menepuk-nepuk perut.

Dia pergi, tapi cuma di sekitar restoran. Sampai di situ dia meletakkan bakulnya yang masih penuh. Setiap yang lewat dia tanya, “Tak mau beli kue saya, bang, pak, kak, atau Ibu.” Molek budi bahasanya.

Pemilik restoran itu pun tak melarang dia keluar masuk restorannya menemui pelanggan. Sambil memperhatikan, terbersit rasa kagum dan kasihan di hati saya saat melihat betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak keluh kesah atau tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuenya.

Setelah membayar harga makanan dan minuman, saya terus pergi ke mobil. Anak itu saya lihat berada agak jauh di deretan kedai yang sama. Saya buka pintu, membetulkan duduk, dan menutup pintu. Belum sempat saya menghidupkan mesin, anak tadi berdiri di tepi mobil. Dia menghadiahkan sebuah senyuman. Saya turunkan kaca jendela, membalas senyumannya.

“Abang sudah kenyang, tapi mungkin Abang memerlukan kue saya untuk adik-adik, ibu, atau ayah abang,” katanya sopan sekali sambil tersenyum.

Sekali lagi dia memamerkan kue dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya.

Saya tatap wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul perasaan kasihan di hati. Lantas saya buka dompet, dan mengulurkan selembar uang Rp 20.000,- padanya.

“Ambil ini, dik! Abang sedekah. Tak usah Abang beli kue itu.” Saya berkata ikhlas karena perasaan kasihan meningkat mendadak. Anak itu menerima uang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih dan terus berjalan kembali ke kaki lima deretan kedai. Saya gembira dapat membantunya.

Setelah mesin mobil saya hidupkan, saya memundurkannya. Alangkah terperanjatnya saya ketika melihat anak itu mengulurkan Rp. 20.000,- pemberian saya kepada seorang pengemis yang buta kedua matanya. Saya terkejut, saya hentikan mobil, memanggil anak itu.

“Kenapa, bang. Mau beli kue kah?” tanyanya.

“Kenapa Adik berikan duit Abang tadi pada pengemis itu? Duit itu Abang berikan untuk Adik!” kata saya tanpa menjawab pertanyaannya.

“Bang, saya tak bisa ambil duit itu. Emak marah kalau dia tahu saya mengemis. Kata emak, kita mesti bekerja mencari nafkah karena Allah. Kalau beliau tahu saya bawa duit sebanyak itu dan pulang, sedangkan jualan masih banyak, Emak pasti marah. Kata Emak, mengemis kerja orang yang tak berupaya. Saya masih kuat, Bang!” katanya begitu lancar.

Saya heran sekaligus kagum dengan pegangan hidup anak itu. Tanpa banyak basa-basi, saya terus bertanya berapa harga semua kue dalam bakul itu.

“Abang mau beli semua kah?” dia bertanya dan saya cuma mengangguk. Lidah saya kelu mau berkata.

“Rp. 25.000,- saja, bang…”

Selepas dia memasukkan satu persatu kuenya ke dalam plastik, saya ulurkan Rp. 25.000,-. Dia mengucapkan terima kasih dan terus pergi. Saya perhatikan dia hingga hilang dari pandangan.

Dalam perjalanan, baru saya terpikir untuk bertanya statusnya. Anak yatim kah? Siapakah wanita berhati mulia yang melahirkan dan mendidiknya? Terus terang saya katakan, saya beli kuenya bukan lagi atas dasar kasihan, tetapi rasa kagum dengan sikapnya yang dapat menjadikan kerjanya suatu penghormatan. Sesungguhnya saya kagum dengan sikap anak itu. Dia menyadarkan saya, siapa kita sebenarnya.

September 21, 2007 Posted by | @ jiwa yg tegar | Tinggalkan komentar

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Berdasarkan riwayat dalam tafsir Ibnu Katsir, suatu saat Rasulullah SAW
bertemu dengan salah seorang sahabat yang kondisinya memprihatinkan sekali.
Saking miskinnya, Nabi SAW bertanya : Kenapa kamu mengalami kondisi seperti
ini ?Orang itu menjawab dengan penuh percaya diri : Ya Rasulullah, saya
miskin seperti ini justru karena doa sayah. Kemudian Nabi SAW bertanya
kembali : Kamu suka berdoa apa ? Saya suka berdoa begini: Ya Allah berilah
aku kemelaratan dunia dan jadikanlah kemelaratan dunia itu menjadi perahu
yang mengantarkan saya ke kebahagiaan akhirat. Jadi walaupun saya miskin
begini, saya bangga karena doa saya terkabulkan. Ya mudah-mudahan akhirat
ada digenggaman saya.

Mendengar jawaban itu Rasulullah SAW hanya berkomentar begini : Kamu mau
enggak aku tunjukkan doa yang lebih bagus ?Lalu kata Nabi SAW : Kenapa kamu
tidak berdoa begini : Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw wa fil aakhirati
hasanaw wa qinaa adzaaban naar.

Cerita di atas merupakan asal usul doa tersebut, sehingga di dalam Al Quran
surat Al-Baqarah ayat 201 ada kata-kata wa minhum yang artinya dan diantara
mereka ada yang berdoa rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw wa fil aakhirati
hasanaw wa qinaa eadzaaban naar. Pengertian wa minhum disini, selain ada
yang berdoa menurut Al-Quran tersebut, tersirat pula arti ada yang berdoa
tidak seperti itu, yaitu seperti orang yang ditanya Rasulullah SAW itu tadi.
Sebagian arti doa tersebut adalah: gYa Allah berilah kebahagiaan duniah.
Sesungguhnya kebahagiaan dunia itu adalah sebuah konsep. Yang menjadi
pertanyaan sekarang adalah, indikator kebahagiaan dunia itu apa ? Karena
masing-masing orang mempunyai pendapat yang berbeda tentang kebahagiaan
dunia, sehingga perlu ada kesepakatan mengenai arti dari kebahagiaan dunia
itu sendiri.

Di dalam sebuah tafsir, Ibnu Abbas (Salah seorang sahabat Nabi SAW yang
sangat telaten melayani Rasulullah SAW dan pernah didoakan Rasulullah SAW.
Selain itu pula pada saat sembilan tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan
telah menjadi imam di mesjid) ditanya oleh para Tabifin mengenai apa yang
dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator
kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Jadi kalau kita
ingin bahagia di dunia, hati kita harus selalu mempunyai jiwa syukur,
artinya selalu menerima apa adanya. Apapun yang ada digenggaman kita harus
disyukuri, walaupun dalam keadaan sulit. Supaya bersyukur dalam keadaan
sulit Nabi SAW mengatakan: gKalau kita sedang sulit perhatikan orang yang
lebih sulit dari kitah.

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh. Dalam surat
At-Tahriim ayat 9, 10, dan 11, disebutkan ada tiga tipe pasangan hidup yaitu
: Tipe pertama adalah tipe pasangan Nabi Nuh AS, dimana Nabi Nuh soleh
tetapi istrinya tidak. Tipe pasangan kedua adalah tipe pasangan hidup
Firfaun. Firfaun begitu dholim tetapi istrinya begitu sholeh. Sehingga
istrinya Firfaun tersebut termasuk ke dalam tiga wanita paling soleh,
yaitu Siti Khadijah istri Rasulullah SAW, Siti Maryam ibunya Nabi Isa AS,
dan Siti Asiyah istrinya Firaun. Siti Asiyah ini di dalam surat At-Tahriim
merupakan istri yang telah dijanjikan Allah surga. Tipe pasangan ketiga
adalah tipe pasangan Imran. Imran itu seorang yang soleh, punya istri yang
soleh, punya anak yang bernama Maryam serta punya cucu bernama Nabi Isa AS
yang juga soleh. Jadi keluarga Imran ini, merupakan gambaran keluarga yang
semuanya soleh, selain Imran sendiri soleh, istri, anak, dan cucu juga
orang-orang yang soleh. Sekarang kita tinggal mengevaluasi mengenai pasangan
hidup kita, apakah seperti Nabi Nuh AS, seperti Firaun, ataukah seperti
Imran. Sedikit tambahan mengenai Firfaun. Firfaun itu berkuasa, kaya dan
sombong. Kata Imam Ghazali ada 3 hal yang membuat kita sombong, pertama ilmu
dan kecerdasan. Ilmu dan kecerdasan itu sangat rawan mengantarkan kita
kepada kesombongan, makanya Allah sangat cinta kepada orang-orang yang
berilmu tetapi rendah hati, dan Allah sangat murka kepada orang-orang bodoh
dan takabur. Yang kedua adalah kekuasaan. Sedang yang ketiga adalah
kekayaan. Jadi yang membuat kita sombong itu ialah harta, ilmu dan
kekuasaan. Firaun mempunyai ketiga-tiganya, sehingga dia sombong hingga
mengaku sebagai Tuhan.

Ketiga Ukuran kebaikan dunia itu adalah al auladun abrar, anak yang soleh.
Dicontohkan, di Bandung ada seorang petugas pembersih sampah yang
anak-anaknya sukses. Anak yang pertama kuliah di MIT dan anak yang kedua
sedang co-assistant di Fakultas Kedokteran Unpad. Karena kesuksesan dalam
mendidik anak-anaknya itu banyak orang di sekitarnya yang memujinya. Ini
menunjukkan bahwa anak merupakan ukuran kesuksesan. Bagi yang telah
berkeluarga dan telah dikaruniai titipan anak, perlu pula diingat bahwa kita
selain sebagai orangtua, kita juga adalah sebagai anak. Artinya kita juga
harus menjadi anak yang soleh terhadap orang tua kita. Ada cerita pada saat
Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda
yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya
kepada anak muda itu : Kenapa pundakmu itu ?Jawab anak muda itu : Ya
Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur.
Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya
melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika
istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya. Lalu anak muda itu
bertanya: Ya Rasulullah apakah kalau sudah melakukan itu, apakah aku
termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ? Nabi SAW
sambil memeluk anak muda itu mengatakan: gSungguh Allah ridho kepadamu,
kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta
orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu. Dari Hadist tersebut kita mendapat
gambaran bahwa oleh karena kita tidak mungkin membalas cinta dan kebaikan
orang tua, setidak-tidaknya kita bisa menjadi anak yang soleh. Hal ini
merupakan salah satu cara untuk membahagiakan mereka, karena ukuran
kebahagiaan dunia itu adalah anak yang soleh.

Keempat. Ukuran kebahagiaan dunia itu adalah albiatu sholihah, yaitu
lingkungan yang kondusif untuk iman kita. Yang dimaksud dengan lingkungan
yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya
sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah
terhadap keimanan kita. Komunitas kecil yang soleh itu luar biasa sekali.
Dicontohkan ada mahasiswa yang kuliah di Ummul Qura dan ada mahasiswa yang
kuliah di Sapporo, Jepang sini. Walaupun kedua mahasiswa tersebut soleh,
yang kuliah di sini statusnya bisa jadi lebih soleh daripada yang kuliah di
Ummul Qura karena lingkungan keduanya berbeda. Di Ummul Qura ada
keterbatasan mengenai apa yang bisa dilihat, untuk pergi ke Masjidil Haram
bisa dilakukan tiap hari, untuk melihat video film juga tidak ada, selain
itu majalah yang aneh-aneh juga tidak ada, yang ada hanyalah majalah yang
berbahasa Arab. Makin berat tantangan lingkungan kita tetapi kita mampu
membentuk komunitas yang soleh berarti nilainya Insya Allah lebih tinggi.

Kelima. Ukuran kebahagiaan dunia adalah al malul halal, atau harta yang
halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi
halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Sebaliknya, Islam itu menyuruh kaum muslimin menjadi orang kaya Dimana hal
ini tersirat di dalam sabda Rasulullah SAW: Ajarilah anakmu berenang,
berkuda dan memanah. Di dalam sabda Nabi SAW ini tersirat bahwa seorang
muslim harus kaya, tetapi dengan catatan untuk mendapatkannya jangan sampai
menghalalkan segala cara. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh,
Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat
tangan. Kamu berdoa sudah bagus, kata Nabi SAW, Namun sayang makanan,
minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana
doanya dikabulkan. Jadi salah satu penyebab doa tidak dikabulkan adalah
karena ada yang haram. Yang haram itu dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat
yang haram dan cara yang haram. Mengenai zat yang haram umumnya kita bisa
meninggalkannya tetapi untuk cara yang haram kadang-kadang masih suka
ditekuni.

Keenam. Tafakuh fi dien. Semangat untuk memahami agama. Jadi kalau kita
bersemangat dalam memahami agama, berarti itu ciri kebahagiaan dunia. Umat
islam itu terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu ada orang yang mengaku
muslim, namun tidak mau mengamalkan Islam apalagi belajar Islam, tetapi
orang itu kalau disebut kafir marah. Kelompok kedua, orang yang mengaku
dirinya muslim, rajin mengamalkan Islam tetapi tidak mau belajar Islam.
Kelompok ketiga, orang yang rajin mengamalkan Islam dan mau belajar Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah. Umur yang baroqah itu artinya umur yang
semakin tua semakin soleh. Kita semua sebenarnya sedang antri untuk masuk ke
lubang kubur, masalahnya adalah kita tidak tahu kapan kita meninggal. Kalau
menggunakan teori probabilitas kita bisa melihatnya dari tahun kelahiran,
artinya siapa yang lahir lebih dulu besar peluangnya duluan meninggal. Hanya
saja, persoalannya Malakul Maut tidak pernah menggunakan teori probabilitas,
Malakul Maut itu menggunakan teori determinan, atau teori kapling. Contohnya
almarhumah Nike Ardilla, ia meninggal pada usia muda yaitu baru berusia 19
tahun dan sedang di puncak karir. Nike Ardilla meninggal tanpa
disangka-sangka, ia meninggal seketika saat mobil yang dikendarainya
kecelakaan karena bannya pecah. Demikian pula Lady Diana meninggal pada saat
usia 37 tahun lebih 6 bulan. Karena kecelakaan mobil pula. Dari sini kita
ketahui bahwa kematian itu gaib. Sehingga kita perlu merenungkan bahwa kita
itu sesungguhnya mempunyai kapling, hanya saja kita tidak tahu kapling kita
pada umur berapa. Walaupun demikian, kita tidak perlu takut dengan kematian,
yang harus kita khawatirkan itu adalah apa yang kita bawa pada saat kita
mati.

Dalam surat Fushshilat disebutkan bahwa orang meninggal itu ada dua macam,
pertama adalah meninggalnya orang yang soleh. Orang yang soleh itu kalau
rohnya diambil disambut oleh Malaikat Rahmat. Kata Malaikat Rahmat itu :
gala takhafu wa la takhjanu (jangan takut jangan khawatir). Sehingga orang
yang soleh itu jasadnya ingin segera dikuburkan, qodimuni qodimuni, segera
saya kuburkan. Sebaliknya dari meninggalnya orang soleh adalah meninggalnya
orang yang bergelimang dengan maksiat, untuk mengerjakan sholat yang lima
waktu saja tidak sempat, karena berbagai alasan kesibukan. Maka ketika
rohnya lepas dari jasadnya, ia dicaci oleh malaikat azab, sampai ia
berteriak begini rabbirijiun la alli amalu sholihan fima taraqtu, Tuhan
kembalikan roh ke dalam jasad saya agar saya bisa beramal soleh. Kata-kata
ini mencerminkan suatu penyesalan yang abadi

Jadi kalau kita evaluasi sekali lagi ketika kita mengatakan ya Allah berilah
kebahagiaan dunia, menurut Ibnu Abbas indikatornya ada 7 yaitu : hati yang
selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau
lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran
agama, dan umur yang baroqah. Sekali lagi, ketika kita meminta ya Allah
berilah kebahagiaan dunia, sebenarnya kita minta tujuh hal itu. Walaupun
kita akui jarang yang tujuh itu ada di dalam genggaman kita,
setidak-tidaknya kalau kita mendapat enam saja sudah bagus.

Yang menjadi masalah adalah kalau kita tidak mendapat satupun dari ketujuh
indikator kebahagiaan itu. Sedangkan mengenai kebahagiaan akhirat, artinya
sudah jelas yaitu rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi
rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah bagian kecil dari
rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena
rahmat Allah. Amal soleh yang kita lakukan tidak cukup untuk tiket masuk
surga Kata Nabi SAW, : Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukan
kalian ke surga. Lalu para sahabat bertanya: Bagaimana dengan Engkau ya
Rasulullah ?. Jawab Rasulullah SAW:Amal soleh saya juga tidak cukup. Lalu
para sahabat kembali bertanya: gKalau begitu kita masuk surga dengan apa
?Nabi SAW kembali menjawab: Kamu masuk surga itu dengan rahmat dan cinta
Allah.

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan
untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah
itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin, ATP). Jadi surga
itu adalah bagian dari rahmat.

(Sumber: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, disarikan secara bebas
oleh Sdr. Asep Tata Permana)
http://www.achmaddinoto.4t.com/kolomreliji01.htm

Juni 5, 2007 Posted by | @ paviliun | Tinggalkan komentar

…dari bunda…

Kau, satu terkasih..kulihat di sinar matamumengambang bening..kerinduan, pelukan dan cinta

Di dalam senyummu, kudengar bahasa kalbu

Mengalir jernih, menggetarkan..

kini dirimu yang selalu bertahta di benakku

Dan aku kan mengiringi, bersama..disetiap langkahku

Percayalah…hanya aku yang paling mengerti

kegelisahan jiwamu kasih, dan arti kata kecewamu

kasih  yakinlah, hanya aku yang paling memahami

besar arti kejujuran diri, indah sanubarimu kasih…

Percayalah…

penuh cinta dan rindu

B u n d a

Mei 18th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | Blogroll | Tidak ada Komentar | Ubah

Nutrisi dalam Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus) masih satu keluarga dengan melon dan labu-
labuan. Di Indonesia, mentimun selain untuk lalapan juga sering dibuat
acar untuk merangsang selera makan. Nah, berikut ini adalah khasiat
lain dari mentimun.
1.Kandungan fosfor, vitamin C dan asam folat pada mentimun berfungsi
untuk memperlancar buang air seni dan untuk menghilangkan ketegangan
atau anti stress.
2. Mengandung zat-zat saponin (mengeluarkan lendir), protein, lemak,
kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
3. Biji buah mentimun mengandung banyak vitamin E untuk menghambat
penuaan dan menghilangkan keriput.
4. Timun mentah bersifat menurunkan panas dalam, meningkatkan stamina.
5. Mengandung flavonoid dan polifenol sebagai antiradang.
6. Mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak
berubah menjadi lemak, baik untuk mengurangi berat badan.
7. Kandungan seratnya yang tinggi berguna untuk melancarkan buang air
besar, menurunkan kolesterol, dan menetralkan racun.
8. Mengandung kukurbitasin C, yang berkhasiat untuk meningkatkan
kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis.

posted by L.U.P.I.N at 6:21 PM

Mei 1st, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ dr | Tidak ada Komentar | Ubah

aku ingin pulang

by Ebiet G Ade

Kemanapun aku pergi
Bayang – bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S’lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri

Ku tanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab s’mua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian

Aku mencari jawaban di laut
Ku sadari langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualangan
Du… du… du…Kemanapun aku pergi
Selalu ku bawa – bawa
Perasaan yang bersalah datang menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu ku buka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan

Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…

Mei 1st, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ rindu yg dalam | 1 Komentar | Ubah

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak
seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua
yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil
segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba,
minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi
telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga
itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan
tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air
dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu,
Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu
mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak
muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam,
tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan
memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah
yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat
kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita.
Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya
ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima
semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung
segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah
laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya
menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan
Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk
anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

 

 

* kiriman teman

April 29th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ jiwa yg tegar | Tidak ada Komentar | Ubah

Sang Juara

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil 
balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak 
final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap 

mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang 

begitulah peraturannya.
 
Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk 
dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah 
yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu 
untuk berpacu melawan mobil lainnya.
 
Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana 
dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan 
mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu 
semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.
 
Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. 
Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka 
kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 
“pembalap” kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur 
terpisah diantaranya.
 
Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba 
dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya 
terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit 
kemudian, ia berkata, “Ya, aku siap!”.
 
Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai 
mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan 
cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya 
masing-masing. “Ayo..ayo… cepat..cepat, maju..maju”, begitu teriak 
mereka. Ahha…sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun 
telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu 
juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. “Terima 
kasih.”
 
Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum 
piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. “Hai jagoan, kamu pasti 
tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?”. Mark terdiam. 
“Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan” kata Mark.
 
Ia lalu melanjutkan, “Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan 
untuk menolongmu mengalahkan orang lain. “Aku, hanya bermohon pada 
Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah.” Semua hadirin terdiam 
mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan 
yang memenuhi ruangan.
 
 
Teman, anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita 
semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap 
ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap 
hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan 
semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang 
lainnya. Namun, Mark bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat 
menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau 
menyadari kekurangan dengan rasa bangga.
 
Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan utuk berdoa pada Tuhan 
untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita 
meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, 
menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada 
Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan 
mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, 
tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?
 

Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering 

lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah 
semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan 
kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan 
mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya 
yang shaleh.
 
Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. 
Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu 
semua. Amin
 
 

* kiriman teman

April 28th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ jiwa yg tegar | Tidak ada Komentar | Ubah

ASAM URAT

GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai “penyakit para raja dan raja dari penyakit” karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. 

GOUT adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.

Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan sekunder (10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus.

Penetapan diagnosis gout

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik untuk gout adalah:

A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

C. 1) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut

2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari

3) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)

4) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang

5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak

6) Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama

7) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)

8) Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi

9) Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

10) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)

11) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Diagnosis gout ditetapkan ketika didapatkan kriteria A dan/atau kriteria B dan/atau 6 hal atau lebih dari kriteria C.

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar asam urat dalam darah. Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.

Terapi nonmedikamentosa

  • Kondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet kaya purin, obesitas, serta sering meminum alkohol. Purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh.

Alkohol merupakan salah satu sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol. Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

Sejak dahulu masyarakat percaya bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menimbulkan penyakit asam urat, misalnya jeroan, emping, dan bayam. Dengan demikian, banyak orang yang pernah menderita radang sendi, tanpa mengetahui penyebab radang sendinya, selalu berupaya menghindari makanan tersebut. Atau jika ingin mengonsumsi makanan tersebut, mereka meminum obat atau ramuan tradisional untuk menurunkan kadar asam uratnya.

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol. Tenaga kesehatan umumnya selalu menyarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut. Akan tetapi, sampai beberapa tahun yang lalu belum ada bukti nyata yang mendukung hal itu.

Pada tanggal 8 Maret 2004, NEJM memuat artikel hasil karya dr Choi dan rekannya yang berjudul Purine-Rich Foods, Dairy and Protein Intake, and the Risk of Gout in Men. Choi dan rekannya melakukan penelitian ini selama 12 tahun terhadap populasi tenaga kesehatan laki-laki di Amerika Serikat, yang meliputi dokter gigi, optometris, osteopath, ahli farmasi, podiatrist, dan dokter hewan. Populasi tersebut berusia antara 40 sampai 75 tahun pada tahun 1986, saat penelitian mulai dilakukan.

Choi dan rekannya melakukan pemeriksaan secara prospektif terhadap hubungan antara faktor risiko diet dan kasus gout baru. Mereka menggunakan kriteria gout berdasarkan American College of Rheumatology. Diet dari setiap responden dinilai ulang setiap empat tahun dengan menggunakan kuesioner.

Dari 47.150 responden selama 12 tahun penelitian diperoleh 730 kasus gout baru. Mereka menemukan peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau seafood dalam jumlah banyak. Akan tetapi, tidak ditemukan peningkatan risiko gout ketika mengonsumsi protein hewani maupun nabati atau sayur-sayuran kaya purin dalam jumlah banyak. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa adanya hubungan terbalik yang kuat antara konsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak, dan kejadian gout.

Tetap harus disadari bahwa penelitian ini bersifat observasional/pengamatan sehingga tim peneliti tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya faktor lain yang belum diketahui yang berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Walaupun demikian, hasil penelitian ini cukup meyakinkan karena lamanya waktu pemantauan dan besarnya jumlah responden yang terlibat. Oleh karena itu, bagi para laki-laki disarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi daging dan seafood dalam jumlah banyak, serta lebih sering mengonsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak.

Tubuh manusia adalah perwujudan mikro dari alam semesta. Ketika alam semesta rusak oleh keserakahan manusia, yang pada akhirnya menanggung segala akibatnya adalah manusia itu sendiri. Banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain hanyalah akibat dari keserakahan manusia. Tubuh dengan segala interaksinya juga mengajarkan kepada kita bahwa keserakahan/kerakusan pada akhirnya akan merusak diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini, cobalah untuk mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan agar kesehatan tubuh dapat terus terpelihara. Hidup tidak serakah, jiwa damai, tubuh sehat. Selamat mencoba. (*)

(Oleh : dr Juandy Jo Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)

April 28th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ dr | Tidak ada Komentar | Ubah

Jangan Tidur Larut Malam !

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati! Jangan Tidur Larut Malam Para  dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia  kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37  tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati  (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui  positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua  orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati  (Liver  Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil  index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata  juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan,  para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada  masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.  Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak  ada  jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian  kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang  menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan  menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati  sulit untuk disembuhkan.    Penyebab utama kerusakan hati adalah:  1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling      utama.  2. Tidak buang air di pagi hari.  3. Pola makan yang terlalu berlebihan.  4. Tidak makan pagi.  5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.  6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat       pewarna, pemanis buatan.  7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan      minyak goreng saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski      menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.      Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi      penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.  8. Mengkonsumsi masakan mentah/sangat matang juga menambah beban hati        Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur     yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.     Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya  tambahan. Cukup

 atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan
dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita
dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna
sesuai dengan jadwalnya

Sebab:

 * Malam hari pk 9-11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun
(de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama
durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau
mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam
kondisi yang tidak santai, seperti misalnya mencuci piring atau
mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

* Malam hari pk 11 – dini hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian
hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

 * Dini hari pk 1-3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung
malam kondisi tidur.

 * Dini hari pk 3-5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan
terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.
Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,
maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses
pembuangan kotoran.

 * Pagi pk 5-7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar
kecil.

 * Pagi pk 7-9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus
makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu
sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka
yang   ingin menjaga kesehatannya.

 Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini,
bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada
tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,
dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum
tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itu, tidurlah yang
nyenyak dan jangan begadang!!!!

April 28th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ dr | Tidak ada Komentar | Ubah

Check out my Slide Show!

April 12th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ topeng | Tidak ada Komentar | Ubah

instruktur penerbang setelah isu pilot error

Rabu, 11 Apr 2007, Jawa Pos

Konsentrasi Buyar Gara-Gara Penumpang Cerewet
Tak mudah menjadi seorang penerbang. Akhir-akhir ini mereka kerap dituding sebagai “kambing hitam” sebuah kecelakaan pesawat. Seberapa berat beban mereka? Inilah pengakuan pilot yang juga instruktur sekolah penerbangan.
BAMBANG KURNIAWAN, JakartaANGKASA Bandara Halim Perdanakusuma kemarin siang dipayungi awan kelabu. Angin pun bertiup dengan kecepatan agak kencang. Namun, hal itu tak menghalangi Sigit Permadi untuk menerbangkan pesawat Cessna. “Ya, saya sudah siap-siap terbang menuju Bogor,” kata Sigit ramah.Sigit memang sudah berpengalaman menerbangkan pesawat berukuran mungil itu. Jebolan Sekolah Penerbang Curug, Kabupaten Tangerang, angkatan 56 ini biasa “mengajak jalan-jalan” pesawat jenis single maupun double engine. Tak heran, pilot yang menekuni karir sejak 2000 itu sudah mengantongi 800 jam terbang.Banyak suka duka yang dialami Sigit setelah tujuh tahun menjadi penunggang “burung besi”. Dia mengaku pernah menerbangkan Cessna mesin tunggal (single engine) dari Curug, menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang. Akibat beratnya medan, waktu tempuhnya yang mestinya 1 jam menjadi tiga jam.Menurut dia, saat itu di angkasa Purwakarta, Jawa Barat, terdapat awan hitam yang menghalangi pandangannya. Tentu saja, dirinya yang saat itu berada pada ketinggian 7.500 feet sangat kesulitan. Pesawat pun terjebak dalam liukan awan hitam itu. Belum lagi anginnya yang sangat kencang.“Saat angin mengarahkan pesawat ke atas, saya langsung menukikkan pesawat ke bawah. Ini saya lakukan agar pesawat tetap stabil,” kata instruktur Deraya Flying Club itu.Untunglah, beberapa saat kemudian, pesawat kembali stabil. “Tidak tahunya saya sudah muncul di atas Cirebon. Syukurlah, akhirnya selamat,” kata pria 31 tahun itu.Perjuangan yang harus dilaluinya memang berat. Tapi itulah ujian pertama yang paling berat sejak dirinya lulus sekolah penerbangan pada 2000. Sigit mengakui dunia penerbangan bukanlah hal sepele. Salah sedikit saja dapat berakibat fatal. Belum lagi, perawatan pesawat tak diperhatikan. “Ini menjadi malapetaka bagi penerbang,” katanya.Pengalaman awan hitam di langit Purwakarta bukan satu-satunya pengalaman yang tak terlupakan. Menurut dia, persoalan kecukupan bahan bakar pesawat juga harus diperhitungkan secara matang. Salah sedikit saja, fatal akibatnya.Pernah suatu ketika dia mengantar seorang bos kayu di Kalimantan Selatan. Di tengah perjalanan menuju Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, hatinya degdegan bukan main. Akibat cuaca buruk, pesawat yang dia kemudian mengalami guncangan yang hebat. Akibatnya, waktu tempuh yang diperkirakan dua jam, ternyata molor. Bahan bakarnya pun melorot.Pesawat Cessna double engine yang dikendalikannya pun oleng ke sebelah kiri. Pasalnya, ada angin besar ke arah depan pesawat (head wind) yang menyebabkan laju pesawat menjadi lamban.

Belum sampai lokasi tujuan, tangki bahan bakar di kanan pesawat kosong. Sedangkan tangki di sebelah kiri tinggal seperempatnya. Di tengah kegalauan itu, Sigit mencoba tetap tenang.

“Syukurlah, akhirnya kami selamat. Ternyata pesawat tetap dapat mendarat dengan bahan bakar tersisa,” katanya.

Dengan pengalaman itu, Sigit semakin memahami pentingnya perencanaan sebelum terbang. Dalam istilah penerbangan, langkah itu disebut flight planning. Intinya, harus bisa dikalkulasikan waktu tempuh dan kondisi cuacan. “Makin modern pesawatnya, maka peralatan teknologi survival-nya juga semakin menunjang,” katanya.

Dia juga punya pengalaman lucu saat mendapat order mengantar seorang karyawan perkebunan ke Kalimantan. Saat enak-enak mengudara, konsentrasinya melihat peta sempat buyar hanya gara-gara cerewetnya penumpang tersebut.

“Dia meminta ke sana kemari. Minta bolak-balik sehingga malah bikin kepala saya pusing. Padahal, bagi seorang pilot, konsentrasi itu sangat penting. Fatal akibatnya jika konsentrasi terganggu,” katanya seraya tersenyum.

Meski demikian, dia mengakui banyak penerbang pemula yang sering melakukan kesalahan fatal. Dia mencontohkan, penerbang muda banyak yang mengalami bounching (terpental). Keadaaan ini terjadi bila kecepatan pesawat pada saat landing masih cukup tinggi. “Pesawat bisa kembali meloncat ke udara.”

Kasus seperti mirip dengan kejadian yang menimpa Garuda Indonesia di Bandara Adisucipto, Jogja, beberapa waktu lalu. Pesawat sempat mendarat, terpental, namun mendarat kembali hingga saat berhenti harus keluar landasan.

Lantas, bagaimana dengan rute latihan terbang di langit Jakarta? Bukankah banyak gedung bertingkat dan padatnya lalu lintas udara? Dia mengakui, memang tidak semua wilayah ibu kota bisa diterbangi. Ada daerah-daerah terlarang. Namanya restricted area.

Ia mencontohkan daerah barat dan utara Jakarta yang banyak dilalui pesawat berbadan lebar di Bandara Soekarno-Hatta. Belum lagi helikopter yang hilir mudik dari dan ke Lippo Karawaci. “Pesawat latih lebih banyak melalui rute selatan Jakarta hingga Bogor.”

Berbicara masalah biaya sekolah penerbang, ternyata memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di lembaga flying school seperti Deraya Flying School, untuk bisa belajar mengemudikan pesawat hingga mendapatkan izin membutuhkan biaya sekitar Rp 1,2 juta per jam. “Total waktu yang dibutuhkan sampai komplet sekitar 150 jam,” ujar Sigit. Total biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 180 juta.

Tapi, biaya tersebut belum seberapa dibandingkan jika ingin belajar mengemudikan helikopter. Sebab untuk belajar mengemudikan helikopter, biayanya mencapai Rp 6 juta per jam. “Sampai lulus membutuhkan 40 jam, sehingga total Rp 240 juta.” (bersambung)

April 11th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ aviation | Tidak ada Komentar | Ubah

Cinta Seorang Ibu

 “Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan.Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Dan pada suatu hari, ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter.

Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia.” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat.

Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”

Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.”

Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.” Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.

Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah.

Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan? Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh, namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

Penulis : Wisnu Brata

Beranda @ KotaSantri.com

April 8th, 2007 Ditulis oleh usmanhungkul | @ paviliun | Tidak ada Komentar | Ubah

« Entri Sebelumnya    

Mei 18, 2007 Posted by | @ rindu yg dalam | Tinggalkan komentar

Nutrisi dalam Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus) masih satu keluarga dengan melon dan labu-
labuan. Di Indonesia, mentimun selain untuk lalapan juga sering dibuat
acar untuk merangsang selera makan. Nah, berikut ini adalah khasiat
lain dari mentimun.

1.Kandungan fosfor, vitamin C dan asam folat pada mentimun berfungsi
untuk memperlancar buang air seni dan untuk menghilangkan ketegangan
atau anti stress.
2. Mengandung zat-zat saponin (mengeluarkan lendir), protein, lemak,
kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
3. Biji buah mentimun mengandung banyak vitamin E untuk menghambat
penuaan dan menghilangkan keriput.
4. Timun mentah bersifat menurunkan panas dalam, meningkatkan stamina.
5. Mengandung flavonoid dan polifenol sebagai antiradang.
6. Mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak
berubah menjadi lemak, baik untuk mengurangi berat badan.
7. Kandungan seratnya yang tinggi berguna untuk melancarkan buang air
besar, menurunkan kolesterol, dan menetralkan racun.
8. Mengandung kukurbitasin C, yang berkhasiat untuk meningkatkan
kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis.

posted by L.U.P.I.N at 6:21 PM

Mei 1, 2007 Posted by | @ dr | Tinggalkan komentar

aku ingin pulang

by Ebiet G Ade

Kemanapun aku pergi
Bayang – bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S’lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri

Ku tanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab s’mua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian

Aku mencari jawaban di laut
Ku sadari langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualangan
Du… du… du…

Kemanapun aku pergi
Selalu ku bawa – bawa
Perasaan yang bersalah datang menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu ku buka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan

Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…

Mei 1, 2007 Posted by | @ rindu yg dalam | 2 Komentar

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak
seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua
yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil
segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba,
minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi
telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga
itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan
tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air
dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu,
Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu
mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak
muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam,
tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan
memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah
yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat
kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita.
Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya
ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima
semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung
segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah
laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya
menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan
Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk
anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

 

 

* kiriman teman

April 29, 2007 Posted by | @ jiwa yg tegar | 1 Komentar

Sang Juara

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil 
balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak 
final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap 

mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang 

begitulah peraturannya.
 
Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk 
dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah 
yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu 
untuk berpacu melawan mobil lainnya.
 
Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana 
dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan 
mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu 
semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.
 
Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. 
Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka 
kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 
"pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur 
terpisah diantaranya.
 
Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba 
dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya 
terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit 
kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!".
 
Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai 
mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan 
cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya 
masing-masing. "Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak 
mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun 
telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu 
juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima 
kasih."
 
Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum 
piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti 
tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam. 
"Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark.
 
Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan 
untuk menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada 
Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam 
mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan 
yang memenuhi ruangan.
 
 
Teman, anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita 
semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap 
ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap 
hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan 
semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang 
lainnya. Namun, Mark bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat 
menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau 
menyadari kekurangan dengan rasa bangga.
 
Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan utuk berdoa pada Tuhan 
untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita 
meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, 
menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada 
Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan 
mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, 
tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?
 

Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering 

lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah 
semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan 
kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan 
mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya 
yang shaleh.
 
Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. 
Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu 
semua. Amin
 
 

* kiriman teman

April 28, 2007 Posted by | @ jiwa yg tegar | Tinggalkan komentar

ASAM URAT

GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai “penyakit para raja dan raja dari penyakit” karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. 

GOUT adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.

Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan sekunder (10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus.

Penetapan diagnosis gout

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik untuk gout adalah:

A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

C. 1) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut

2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari

3) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)

4) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang

5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak

6) Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama

7) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)

8) Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi

9) Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

10) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)

11) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Diagnosis gout ditetapkan ketika didapatkan kriteria A dan/atau kriteria B dan/atau 6 hal atau lebih dari kriteria C.

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar asam urat dalam darah. Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.

Terapi nonmedikamentosa

  • Kondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet kaya purin, obesitas, serta sering meminum alkohol. Purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh.

Alkohol merupakan salah satu sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol. Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

Sejak dahulu masyarakat percaya bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menimbulkan penyakit asam urat, misalnya jeroan, emping, dan bayam. Dengan demikian, banyak orang yang pernah menderita radang sendi, tanpa mengetahui penyebab radang sendinya, selalu berupaya menghindari makanan tersebut. Atau jika ingin mengonsumsi makanan tersebut, mereka meminum obat atau ramuan tradisional untuk menurunkan kadar asam uratnya.

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol. Tenaga kesehatan umumnya selalu menyarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut. Akan tetapi, sampai beberapa tahun yang lalu belum ada bukti nyata yang mendukung hal itu.

Pada tanggal 8 Maret 2004, NEJM memuat artikel hasil karya dr Choi dan rekannya yang berjudul Purine-Rich Foods, Dairy and Protein Intake, and the Risk of Gout in Men. Choi dan rekannya melakukan penelitian ini selama 12 tahun terhadap populasi tenaga kesehatan laki-laki di Amerika Serikat, yang meliputi dokter gigi, optometris, osteopath, ahli farmasi, podiatrist, dan dokter hewan. Populasi tersebut berusia antara 40 sampai 75 tahun pada tahun 1986, saat penelitian mulai dilakukan.

Choi dan rekannya melakukan pemeriksaan secara prospektif terhadap hubungan antara faktor risiko diet dan kasus gout baru. Mereka menggunakan kriteria gout berdasarkan American College of Rheumatology. Diet dari setiap responden dinilai ulang setiap empat tahun dengan menggunakan kuesioner.

Dari 47.150 responden selama 12 tahun penelitian diperoleh 730 kasus gout baru. Mereka menemukan peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau seafood dalam jumlah banyak. Akan tetapi, tidak ditemukan peningkatan risiko gout ketika mengonsumsi protein hewani maupun nabati atau sayur-sayuran kaya purin dalam jumlah banyak. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa adanya hubungan terbalik yang kuat antara konsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak, dan kejadian gout.

Tetap harus disadari bahwa penelitian ini bersifat observasional/pengamatan sehingga tim peneliti tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya faktor lain yang belum diketahui yang berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Walaupun demikian, hasil penelitian ini cukup meyakinkan karena lamanya waktu pemantauan dan besarnya jumlah responden yang terlibat. Oleh karena itu, bagi para laki-laki disarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi daging dan seafood dalam jumlah banyak, serta lebih sering mengonsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak.

Tubuh manusia adalah perwujudan mikro dari alam semesta. Ketika alam semesta rusak oleh keserakahan manusia, yang pada akhirnya menanggung segala akibatnya adalah manusia itu sendiri. Banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain hanyalah akibat dari keserakahan manusia. Tubuh dengan segala interaksinya juga mengajarkan kepada kita bahwa keserakahan/kerakusan pada akhirnya akan merusak diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini, cobalah untuk mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan agar kesehatan tubuh dapat terus terpelihara. Hidup tidak serakah, jiwa damai, tubuh sehat. Selamat mencoba. (*)

(Oleh : dr Juandy Jo Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)

April 28, 2007 Posted by | @ dr | 1 Komentar

Jangan Tidur Larut Malam !

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati! Jangan Tidur Larut Malam Para 
 dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia 
 kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 
 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati 
 (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui 
 positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua 
 orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati 
 (Liver  Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil 
 index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata 
 juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, 
 para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada 
 masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. 
 Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak 
 ada  jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian 
 kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang 
 menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan 
 menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati 
 sulit untuk disembuhkan. 

 Penyebab utama kerusakan hati adalah: 
 1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling 
     utama. 
 2. Tidak buang air di pagi hari. 
 3. Pola makan yang terlalu berlebihan. 
 4. Tidak makan pagi. 
 5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan. 
 6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat 
      pewarna, pemanis buatan. 
 7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan 
     minyak goreng saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski 
     menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. 
     Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi 
     penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit. 
 8. Mengkonsumsi masakan mentah/sangat matang juga menambah beban hati    
    Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur 
    yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan. 

  Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya 
 tambahan. Cukup

 atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan
dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita
dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna
sesuai dengan jadwalnya

Sebab:

 * Malam hari pk 9-11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun
(de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama
durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau
mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam
kondisi yang tidak santai, seperti misalnya mencuci piring atau
mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

* Malam hari pk 11 – dini hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian
hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

 * Dini hari pk 1-3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung
malam kondisi tidur.

 * Dini hari pk 3-5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan
terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.
Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,
maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses
pembuangan kotoran.

 * Pagi pk 5-7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar
kecil.

 * Pagi pk 7-9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus
makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu
sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka
yang   ingin menjaga kesehatannya.

 Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini,
bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada
tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,
dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum
tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itu, tidurlah yang
nyenyak dan jangan begadang!!!!

April 28, 2007 Posted by | @ dr | 1 Komentar

Check out my Slide Show!

April 12, 2007 Posted by | @ topeng | Tinggalkan komentar